Minggu, 10 Januari 2021

 

Peristiwa dalam Kehidupan | Tema 7 Kelas 5 SD Semester 2

Updated: Jun 9, 2020

Pelajari tema lain untuk kelas 5 SD Semester 2 di sini:


A. Bahasa Indonesia


A.1. Teks Narasi Sejarah dan Ringkasan


Teks Narasi Sejarah: teks yang menceritakan mengenai fakta sejarah yang benar-benar terjadi di masa lampau dan disampaikan sesuai dengan urutan waktu kejadian.


Informasi: pesan berupa kata atau kalimat dalam teks bacaan berupa fakta yang bermanfaat jika disebarkan ke orang lain.


Kata Baku: kata yang sesuai kaidah bahasa Indonesia dan tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digunakan dalam kalimat resmi baik lisan (pidato resmi, acara kenegaraan) maupun tulisan (surat lamaran kerja, tulisan ilmiah).


Ringkasan: cara mengungkapkan teks bacaan panjang dalam tulisan yang lebih singkat tanpa mengubah pokok pikiran dan urutan penyampaian isi teks.


Cara Membuat Ringkasan:

  1. Mengacu kepada naskah asli.

  2. Mempertahankan urutan pikiran dan cara pandang penulis asli.

  3. Tidak memasukkan opini atau ide pribadi penulis ringkasan ke dalam ringkasan yang dibuat.

  4. Boleh mengganti kata-kata atau melakukan parafrase (penyusunan ulang kalimat) selama tidak mengubah makna dan maksud pesan yang disampaikan.

A.2. Imbuhan –ter dan Kalimat Efektif


Fungsi Imbuhan –ter dan Contohnya:

1. Menyatakan suatu keadaan.

Harga baju tidur yang dijual di pasar sangat terjangkau.

2. Menyatakan sesuatu yang paling.

Mobil terbaru itu merupakan mobil tercanggih di kelasnya.

3. Menyatakan perbuatan yang tidak disengaja.

Vas bunga itu pecah karena tersenggol adik.

4. Menyatakan sesuatu yang dapat dilihat.

Perjanjian antara kedua pihak itu tertulis di atas kertas.

5. Menyatakan perbuatan yang tiba-tiba.

Nina terjatuhketika sedang berlari kencang.


Kalimat Efektif: kalimat sesuai kaidah bahasa dengan ejaan dan tanda baca yang baik serta

mudah dipahami.


Syarat Kalimat Efektif:

  1. Mudah dipahami pendengar/pembaca

  2. Tidak menimbulkan kesalahpahaman mengenai maksud kalimat yang ditulis

  3. Menyampaikan pemikiran penulis dengan tepat

  4. Sistematis dan tidak bertele-tele

A.3. Surat Undangan


Surat Undangan: surat pemberitahuan atau ajakan kepada seseorang untuk menghadiri suatu

acara yang disampaikan secara singkat, padat, dan jelas dengan menggunakan

kalimat efektif agar mudah dipahami pembacanya.


Jenis-jenis Surat Undangan:

  1. Undangan Resmi: mengatasnamakan instansi atau organisasi tertentu, biasanya terkait kepentingan kedinasan atau pekerjaan.

  2. Undangan Setengah Resmi: mengatasnamakan perorangan yang ditujukan kepada perorangan atau instansi.

  3. Undangan Tidak Resmi: mengatasnamakan perorangan yang ditujukan kepada perorangan untuk kepentingan perorangan. Contoh: undangan ulang tahun.

Bagian-bagian Surat Undangan:

  1. Kepala Surat (Kop Surat): nama institusi, alamat institusi, nomor telepon institusi, logo
    institusi, tanggal surat, identitas penerima surat.

  2. Isi Surat: salam pembuka, tujuan surat, detail acara (waktu dan tempat acara).

  3. Penutup/Kaki Surat: nama institusi, jabatan, nama jelas, nomor induk pegawai, tembusan.

B. IPS


B.1. Penjelajahan Samudra oleh Bangsa Eropa


Faktor Pendorong Penjelajahan Samudra:

  1. Keinginan mencari kekayaan (gold)

  2. Keinginan menyebarkan agama nasrani (gospel)

  3. Keinginan mencapai kejayaan (glory)

  4. Majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Kedatangan Bangsa Portugis:

Kedatangan Bangsa Spanyol

Kedatangan Bangsa Inggris

Kedatangan Bangsa Belanda

B.2. Indonesia di Bawah kekuasaan VOC


Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC): kongsi dagang milik Pemerintah Belanda, berdiri 20

Maret 1602.


Tujuan VOC:

  1. Memonopoli perdagangan rempah-rempah

  2. Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting

  3. Menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara

Hak-hak Istimewa VOC:

  1. Hak mendirikan benteng

  2. Hak monopoli perdagangan

  3. Hak mencetak uang dan mengedarkannya

Faktor Penyebab Kebangkrutan VOC di tahun 1799:

  1. Banyaknya pegawai yang korupsi

  2. Sulitnya mengawasi wilayah yang sangat luas

  3. Revolusi Prancis yang menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis

  4. Menghadapi tentangan dari penjuru nusantara sehingga menguras biaya dan tenaga

Tokoh Penting: Herman Willem Daendels

  • Menjabat sejak 1808

  • Bertugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris

  • Menerapkan sistem kerja paksa (rodi)

  • Mengumpulkan dana untuk menghadapi Inggris dengan cara: mengadakan penyerahan hasil bumi, memaksa rakyat menjual hasil bumi dengan harga murah, mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi dan menjual tanah

B.3. Perlawanan Rakyat Indonesia terhadap Bangsa Eropa


Perlawanan Masa Kerajaan:

  1. Ternate: Berhasil melawan Portugis dibawah pimpinan Sultan Baabullah (1575)

  2. Demak: Berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa di bawah pimpinan Fatahillah (1527)

  3. Mataram: Serangan pertama (1628) dipimpin Tumenggung Bahurekso dan serangan kedua (1629) dipimpin Kiai Adipati Juminah, Kiai Adipati Puger, Kiai Adipati Purbaya. Keduanya gagal karena persediaan makanan dihancurkan Belanda

  4. Aceh: Pada 1629 gagal menaklukkan Portugis tapi tetap berdiri sebagai kerajaan merdeka


Perlawanan Masa Pergerakan Nasional:

  1. Lahirnya organisasi pergerakan nasional, dipelopori oleh Budi Utomo (1908)

  2. Disusul terbentuknya organisasi lain seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Taman Siswa, Partai Nasional Indonesia (PNI), Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama (NU)

Faktor Internal yang Mendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional:

  1. Penderitaan rakyat akibat penjajahan

  2. Sejarah masa lampau yang gemilang

  3. Pengaruh perkembangan pendidikan di Indonesia

  4. Dominasi ekonomi kaum Tionghoa di Indonesia

Faktor Eksternal yang Mendorong Lahirnya Organisasi Pergerakan Nasional:

  1. Adanya gerakan Turki muda (1908)

  2. Adanya All Indian Nastional Congress (1885) dan Gandhiisme di India

  3. Munculnya paham baru di Eropa (liberalisme, demokrasi, nasionalisme)

  4. Pengaruh gerakan nasional di negara tetangga

B.4. Masa Penjajahan Jepang


Latar Belakang Datangnya Jepang ke Indonesia:

  1. Restorasi Meiji: pergantian kekuasaan dari Shogun Yoshinobu ke Kaisar Tenno Meiji yang menyebabkan perubahan besar-besaran di berbagai bidang, termasuk mengubah haluan politik Jepang menjadi imperialis

  2. Paham Hakko-Ichi-U: kepercayaan bahwa menaklukkan bangsa lain adalah tugas yang mulia

  3. Kebutuhan mencari sumber daya alam sebagai bahan baku pengembangan industri militer

  4. Bergabungnya Jepang dengan Jerman dalam Perang Dunia II untuk melawan Sekutu Amerika dan Belanda sehingga timbul keinginan untuk merebut Indonesia dari tangan Belanda

  5. Propaganda Jepang sebagai saudara tua Indonesia yang akan membebaskan rakyat dari jajahan Belanda

Tujuan Penjajahan Jepang di Indonesia:

  1. Menjadikan Indonesia sebagai sumber bahan mentah untuk keperluan militer Jepang

  2. Memanfaatkan letak Indonesia yang strategis dan jumlah penduduknya yang banyak sebagai tempat pemasaran hasil industri Jepang

  3. Menjadikan Indonesia sebagai sumber tenaga kerja murah

  4. Mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia secara besar-besaran

Perlawanan Rakyat pada Masa Penjajahan Jepang:

  1. Strategi kooperasi

  2. Gerakan bawah tanah (ilegal)

  3. Perlawanan bersenjata:

  • Singaparna, Jawa Barat (dipimpin KH Zainal Mustafa)

  • Tentara PETA (Pembela Tanah Air, dipimpin Supriyadi), Blitar, Jawa Timur

B.5. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan


Setelah Indonesia merdeka, Belanda (tentara NICA) kembali ke Indonesia dengan membonceng Sekutu, yaitu tentara Inggris (AFNEI). Kehadirannya memicu perlawanan di berbagai daerah.


Perlawanan Fisik dengan Kontak Senjata:

  1. Pertempuran 10 November 1945 – Surabaya, Jawa Timur

  2. Palagan Ambarawa, 15 Desember 1945 – Ambarawa, Jawa Tengah

  3. Bandung Lautan Api, 23 Maret 1946 – Bandung, Jawa Barat

  4. Medan Area, 10 Desember 1945 – Medan, Sumatra Utara

  5. Serangan Umum 1 Maret 1949 – Yogyakarta

Perlawanan dengan Diplomasi melalui Perundingan:

1. Perundingan Linggarjati, 10 November 1946 – Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat

Tokoh: Sutan Syahrir (Indonesia), Prof. Schermerhon (Belanda)

Isi Perjanjian:

  • Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra

  • Negara Indonesia Serikat terdiri atas Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan

  • Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda

Perjanjian diingkari Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda I pada 21 Juli

1947.


2. Perjanjian Renville, 17 Januari 1948 – Kapal USS Renville milik Amerika Serikat

Isi Perjanjian:

  • Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil jawa Barat, dan Sumatra

  • Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari wilayah Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan segera dibentuk

Perjanjian diingkari Belanda dengan melakukan Agresi Militer Belanda II pada 19

Desember 1948.


3. Perjanjian Roem-Royen, 17 April 1949 – Jakarta

Tokoh: Moh. Roem (Indonesia), Van Royen (Belanda)

Isi Perjanjian:

  • Pemerintahan Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta

  • Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan

  • Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat

C. PPKN


C.1. Keragaman Sosial dan Budaya


Keragaman Sosial: keanekaragaman manusia yang hidup dalam satu lingkungan tertentu,

misalnya keragaman ras, suku bangsa, dll.


Keragaman Budaya: keanekaragaman hasil karya manusia atau kebiasaan yang berulang secara

turun-temurun yang berlaku di wilayah tertentu, misalnya tarian daerah,

rumah adat, pakaian tradisional, dll.


Faktor yang Membedakan Suku Bangsa:

  1. Adat Istiadat: upacara dan kebiasaan turun-temurun, pola perilaku, gaya hidup.

  2. Bahasa Daerah: memungkinkan berkomunikasi dengan sesama sukunya.

  3. Sistem Kekerabatan: sistem keturunan berdasarkan garis ibu (contoh: Suku Minangkabau), garis ayah (Contoh: Suku Batak), atau keduanya.

  4. Ciri Fisik: menunjukkan ras nenek moyangnya, contohnya ras Kaukasoid, Mongoloid, Negroid, dan Vedoid.

Nilai Luhur: Nilai yang mencerminkan sikap sesuai dengan norma serta menunjukkan sikap dan

pribadi yang baik.


Budaya: metode hidup yang diwarisi secara turun-temurun dan terjadi secara berulang.


Unsur-unsur Budaya:

  1. Bahasa

  2. Ilmu Pengetahuan

  3. Sistem Kekerabatan

  4. Agama

  5. Mata Pencaharian

  6. Kesenian

  7. Teknologi

  8. Peralatan

C.2. Pembiasaan Perilaku Sesuai Pancasila


Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Nilai Pancasila:

  1. Menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.

  2. Sopan santun terhadap orang tua.

  3. Berteman tanpa membeda-bedakan.

  4. Menghargai pendapat teman.

  5. Tidak mengganggu teman yang beribadah.

Sikap dan Perilaku yang Tidak Mencerminkan Nilai Pancasila:

  1. Tidak peduli kepada orang yang sedang terkena musibah.

  2. Menghina keadaan orang lain.

  3. Melarang orang lain untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya.

  4. Tidak mencintai produk buatan dalam negeri.

  5. Memaksakan kehendak dan pendapat kepada orang lain.

D. SBdP


D.1. Lagu Wajib dan Tangga Nada Mayor


Lagu Wajib: lagu yang diwajibkan untuk diajarkan guru kepada murid sebagai bentuk

penanaman sikap nasionalisme dan patriotisme, umumnya menggunakan

tangga nada diatonis mayor.


Ciri-ciri Lagu Wajib:

  1. Iramanya bersemangat.

  2. Liriknya seputar perjuangan, kepahlawanan, atau kemerdekaan.

  3. Diajarkan sesuai tujuan dan maksud lagu.


Contoh Lagu Wajib:

  1. Maju Tak Gentar – C. Simandjuntak

  2. Indonesia Pusaka – Ismail Marzuki

  3. Garuda Pancasila – Sudharnoto


Tangga Nada: susunan nada yang diatur sesuai interval tertentu.


Tangga Nada Mayor: tangga nada dengan interval 1-1-½-1-1-1-½, dimulai dari nada C (do)

sampai C’ (do tinggi).


D.2. Tari Kreasi Daerah


Tari: gerak tubuh berirama yang dilakukan di waktu dan tempat tertentu untuk mengungkapkan

perasaan, maksud, dan pikiran.


Tari Kreasi Daerah: tarian baru yang memodifikasi tarian tradisional, dapat ditarikan

perorangan, berpasangan, atau kelompok.


Contoh Tari Kreasi Daerah: Tari Panji Semirang, Tari Merak


Gerak Tari: bersifat ekspresif dan estetis (bernilai seni dan terlihat indah), bisa terinspirasi dari

kegiatan manusia, tingkah laku hewan, atau kejadian alam.


Pola Lantai: pola denah yang digunakan penari dalam ruang tempat menari untuk keperluan

pergerakan tari dan memperindah tarian.


Jenis Pola Lantai:

  1. Vertikal: memanjang ke belakang

  2. Horizontal: melebar ke samping

  3. Diagonal: menyudut ke kanan/kiri (miring)

  4. Melingkar: melengkung atau membentuk lingkaran


Hal yang Harus Diperhatikan dalam Menentukan Pola Lantai:

  1. Bentuk pola lantai

  2. Makna yang ingin disampaikan melalui pola lantai

  3. Jumlah penari

  4. Bentuk dan luas ruangan tempat menari

  5. Gerakan tari

D.3. Gambar Cerita


Gambar Cerita: gambar yang memperjelas, memperindah, dan menghidupkan suatu cerita.

Dapat berupa cerita bergambar, karikatur, komik, atau kartun; dapat diberi

warna atau hanya hitam putih; dapat dibuat secara manual (gambar tangan)

atau digital.


Teknik Gambar Cerita:

  1. Teknik Kering: pensil, arang, kapur, krayon

  2. Teknik Basah: cat air, cat minyak, tinta bak, cat poster, cat akrilik


Langkah Pembuatan Gambar Cerita:

  1. Tentukan tema gambar berdasarkan cerita.

  2. Tentukan jenis gambar yang akan dibuat.

  3. Tentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan, dan kesatuan objek gambar.

  4. Buat gambar sketsa keseluruhan yang disesuaikan dengan cerita.

  5. Mengarsir/mewarnai objek gambar sesuai karakter dalam cerita.

  6. Warnai gambar sampai selesai.

E. IPA


Kalor: Energi panas yang dimiliki suatu benda.


Sifat Kalor:

  1. Berpindah dari benda bersuhu tinggi (panas) ke benda bersuhu rendah (dingin).

  2. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, semakin besar kalor yang dimiliki.

  3. Semakin tinggi suhu benda, semakin besar kalor yang dimiliki.

  4. Berperan dalam perubahan wujud benda


Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Benda:

  1. Zat melepas kalor: terjadi pendinginan, contohnya membeku, mengembun, mengkristal

  2. Zat menerima kalor: terjadi pemanasan, contohnya mencair, menguap, menyublim


Jenis Perubahan Wujud Berdasarkan Sifatnya:

  1. Perubahan Sementara: dapat kembali ke wujud semula, terjadi ketika benda dipanaskan atau didinginkan. Contoh: mencair/membeku, menguap/mengembun, menyublim/mengkristal.

  2. Perubahan Tetap: tidak dapat kembali ke wujud semula, terjadi ketika benda dibakar, dimasak, mengalami pembusukan, mengalami perkaratan.

Manfaat Perubahan Wujud dalam Kehidupan Sehari-hari:

  1. Membeku: pembuatan es krim

  2. Mencair: melelehnya mentega/margarin sebagai bahan pembuatan masakan atau kue

  3. Mengembun: embun pada tutup rice cooker mencegah terjadinya basi pada nasi

  4. Menguap: proses memasak air, adanya uap menunjukkan bahwa air telah matang

  5. Menyublim: pada kapur barus membantu menghilangkan bau apek di lemari pakaian

  6. Mengkristal: pembuatan es kering

Rangkuman ini mengacu pada Modul Tematik SD terbitan CV. Bina Pustaka, Depok.